Kematian Ternak Babi di Desa Oesena Diduga Virus Kolera Babi, Bukan Demam Babi Afrika

- Kamis, 19 Januari 2023 | 12:23 WIB
 Bangkai babi mati milik warga di Kabupaten Lembata akibat virus ASF tahun 2021.  (Foto : Victory News-Hiero Bokilia.)
Bangkai babi mati milik warga di Kabupaten Lembata akibat virus ASF tahun 2021. (Foto : Victory News-Hiero Bokilia.)

VICTORY NEWS TTU - Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) memastikan kematian sejumlah ternak babi di Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur, bukan disebabkan oleh virus African Swine Fever (ASF).

Hal itu dipastikan setelah menurunkan tim kesehatan hewan termasuk dokter-dokter hewan untuk melakukan investigasi di lokasi yang mengalami kematian ternak khususnya babi.

Baca Juga: Virus Demam Babi Afrika Kembali Mengancam, Dinas Peternakan Imbau Peternak Terapkan Biosecurity

Berdasarkan proses investigasi tersebut, dapat disimpulkan kematian ternak babi di wilayah tersebut bukan disebabkan oleh virus ASF alias virus demam babi afrika, melainkan virus kolera babi atau hog cholera.

"Kita simpulkan sementara tiga ekor babi yang mati disebabkan karena kolera virus. Karena dalam kandang-kandang itu masih ada peliharaan ternak babi lainnya tapi masih sehat-sehat," ungkap Plt Kadis Peternakan Kabupaten TTU, Trimeldus Tonbesi, Kamis, (19/1/2023).

Baca Juga: Serahkan DPA Kepada Pimpinan OPD, Eusabius Minta Percepat Realisasi Program Prioritas

Menurut Trimeldus, virus kolera babi merebak di lokasi tersebut lantaran pada tahun sebelumnya para peternak menolak melakukan vaksinasi terhadap ternak babinya.

Hal itu dibenarkan oleh kepala desa setempat dan para pemilik ternak.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa TTU Sejak Desember Hingga Januari, Tercatat Ratusan Rumah Warga Rusak

Pihaknya juga tidak sempat memperoleh spesimen kematian babi, lantaran kasus tersebut baru dilaporkan beberapa hari setelah kematian.***

Editor: Gusty Amsikan

Tags

Terkini

X