VICTORY NEWS TTU - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sejak 30 Desember 2022 lalu hingga 5 Januari 2023 menimbulkan banyak kerusakan.
Jumlah kerusakan rumah warga akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten TTU makin bertambah.
Baca Juga: Majelis Hakim Tipikor Kembali Sidangkan Mantan Kades Fatutasu, Ini Agenda Sidangnya
Tercatat sebanyak 105 rumah, 3 unit sekolah, 1 unit kapela, dan bangunan kantor desa di Kabupaten TTU mengalami kerusakan akibat bencana yang dipicu cuaca ekstrem tersebut.
"Kerusakan terjadi di 16 desa/kelurahan yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten TTU,"jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Yosefina Lake, Selasa, (17/1/2023) di Kefamenanu.
Baca Juga: Bongkar Pasang Ruas Jalan El Tari Kefamenunu Rutin Digelar, Kerusakan Pun Terjadi Sepanjang Tahun
Menurut Yosefina, kerusakan tersebut merupakan dampak dari angin puting beliung, banjir, dan kebakaran.
Pihaknya telah turun ke lokasi-lokasi terdampak bencana untuk memberikan bantuan darurat kepada masyarakat.
Baca Juga: Penantian Panjang Penerbitan 22 Kode Desa Terjawab, Juandi Minta Para Kades Wujudkan Pelayanan Prima
Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan imbauan tertulis kepada semua camat dan kepala desa untuk diteruskan kepada masyarakat.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"ungkapnya.
Baca Juga: Polemik Tunjangan Non Sertifikasi Guru, Ini Sikap Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan
Yosefina juga meminta para nelayan, agar tidak melaut saat terjadi cuaca ekstrem, khususnya warga yang berdomisili di wilayah Pantura.***