VICTORY NEWS TTU - Wabah penyakit ternak babi yang disebabkan oleh virus African Swine Fever (ASF) atau yang dikenal dengan virus demam babi afrika, kembali merebak di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menyikapi fenomena tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mulai mengambil langkah antisipasi guna menekan pergerakan dan penularan virus ASF.
Baca Juga: Serahkan DPA Kepada Pimpinan OPD, Eusabius Minta Percepat Realisasi Program Prioritas
Salah satunya adalah dengan menurunkan tim kesehatan hewan termasuk dokter-dokter hewan untuk melakukan investigasi di lokasi-lokasi yang mengalami kematian hewan ternak khususnya babi.
"Dua atau tiga hari lalu, ada laporan kematian ternak di Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur. Hari ini, tim kesehatan hewan termasuk para dokter hewan sudah diturunkan ke Desa Oesena untuk melakukan investigasi,"jelas Plt. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU, Trimeldus Tonbesi, Rabu, (18/1/2023) di Kefamenanu.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Landa TTU Sejak Desember Hingga Januari, Tercatat Ratusan Rumah Warga Rusak
Menurut Trimeldus, melalui proses investigasi tersebut, dapat disimpulkan apakah kematian ternak babi disebabkan oleh virus ASF ataukah oleh hal lain.
Sejauh ini belum terkonfirmasi adanya kasus ASF di wilayah Kabupaten TTU. Pihaknya belum menerima laporan terkait kematian ternak babi, selain di Desa Oesena.
Baca Juga: Majelis Hakim Tipikor Kembali Sidangkan Mantan Kades Fatutasu, Ini Agenda Sidangnya
Selain melakukan investigasi langsung di lapangan, pihaknya juga menyiarkan imbauan kepada publik dan para peternak agar lebih waspada.
Para pemilik ternak babi harus meningkatkan biosecurity atau perlindungan dan pengamanan sehingga ternaknya terbebas dari serangan virus ASF.
Baca Juga: Bongkar Pasang Ruas Jalan El Tari Kefamenunu Rutin Digelar, Kerusakan Pun Terjadi Sepanjang Tahun
"Kami juga akan sebarkan imbauan ke gereja-gereja agar menjangkau seluruh masyarakat. Sampai saat ini belum ada vaksin ASF, maka yang paling efektif adalah tingkatkan biosecurity,"pungkasnya.***