Pemprov NTT Kebut Pembangunan Jalan, 906 KM Jalan Provinsi Tuntas Dikerjakan

- Jumat, 28 Januari 2022 | 17:30 WIB
Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu
Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu


VICTORY NEWSTTU- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kebut perbaikan jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.

Dalam jangka waktu dua tahun, Pemerintah Provinsi NTT dibawah kendali Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat-Yosep Naisoi, berhasil membangun 906 jalan provinsi, dari target 2.650 KM.

Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi juga membangun sarana air bersih dan air baku seperti embung untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT Maksi Nenabu dalam acara Victory Talk, Jum'at, (28/1/2022) siang di kantor Redaksi Victory News, seperti dilansir Victorynews.id dengan judul,

"Bangun 906Km Jalan Provinsi, Kadis PUPR NTT Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah"

 Maksi meminta Masyarakat di seluruh pelosok Provinsi NTT aktif mengelola dan mengembangkan potensi daerah dari berbagai bidang.

Pasalnya, pemerintah sudah membuka akses jalan secara luas untuk memudahkan masyarakat dalam memasarkan hasil pertanian dan peternakan.

Acara Victory Talk yang dimoderatori Redaktur Victory News, Beverly Rambu, Maksi menjelaskan, Pemrov NTT melalui Dinas PUPR sudah membangun 906 kilometer jalan provinsi yang rusak parah dalam jangka waktu dua tahun.

"Total panjang jalan provinsi 2.650 KM, kondisi jalan yang rusak berat dan rusak ringan pada tahun 2019 sepanjang 906,12 KM dan pada tahun 2020 telah dikerjakan sepanjang 365,03 KM," katanya.

Ia menambahkan, pada tahun 2021 sedang dikerjakan sepanjang 585,38 KM dengan skema penganggaran yaitu Pinjaman PT SMI dan pinjaman Bank NTT, Pemberian Hibah Jalan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.

Proses pembangunan jalan provinsi di NTT yang menggunakan dana pinjaman PT SMI itu dilakukan dengan pendekatan konstruksi yakni dengan Hot Rolled Sheet (HRS) atau jenis campuran beraspal yang menggunakan agregat bergradasi sendang, dan teknologi grading operation (GO).

Menurut Maxi, masyarakat harus memanfaatkan peluang itu untuk memasarkan hasil produk pertanian maupun peternakan.

"Masyarakat harus berupaya dan berjuang untuk mengembangkan sektor-sektor yang ada, baik di bidang pertanian, peternakan dan pariwisata," katanya.

Maxi menuturkan, tujuan dari pembangunan jalan itu mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah.

"Masyarakat harus merubah mindset berpikir yang terpaku dalam kondisi yang ada, tetapi harus bangkit melalui pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata karena kita sudah dukung melalui pembangunan infrastruktur jalan," pintanya.

Halaman:

Editor: Paulus N

Tags

Terkini

Reaksi Netizen Pasca OTT Ketua Araksi NTT, Memalukan

Kamis, 16 Februari 2023 | 07:38 WIB
X