VICTORY NEWS TTU - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI) melalui Badan Karantina Pertanian, Kelas I Kupang kembali mengadakan workshop terkait Akselerasi Ekspor Produk Pertanian dalam rangka mendukung Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) Komoditas Pertanian di Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Bimtek yang digelar di Hotel Victory II Kefamenanu, Selasa (6/12/2022) itu, menghadirkan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesia Ery Tomalagi, Analis Perkarantinaan Tumbuhan, Ahli Utama Badan Karantina Pertanian, Antarjo Dikin, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hunggar, Bupati TTU, Juandi David, serta para pimpinan instansi terkait.
Baca Juga: Polres TTU Limpahkan Dua Tersangka Persetubuhan dan Pencabulan Anak Dibawah Umur ke JPU
Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari instansi terkait, petani, pelaku usaha, mahasiswa, dan masyarakat umum hadir dalam workshop tersebut.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hunggar, pada kesempatan itu mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengakselerasi dan meningkatkan potensi pertanian dengan orientasi ekspor.
Ekspor dapat terlaksana apabila produksi pertanian meningkat. Dengan demikian, upaya peningkatan budidaya pertanian harus terus digalakkan untuk menjawab kebutuhan pribadi maupun ekspor.
"Memang saat ini banyak tantangan terkait dengan pangan, apalagi ada prediksi akan terjadi krisis pangan 2023. Itulah yang kita antisipasi sekarang untuk itu kita laksanakan kegiatan ini di samping peningkatan budidaya pertanian,"jelas Yulius.
Baca Juga: Ratusan Hektare Lahan Milik Pemerintah Kabupaten TTU Diduduki Warga, DPRD Minta Segera Tertibkan
Sebagai bagian dari Kementerian Pertanian, Karantina Pertanian Kupang terus berkomitmen untuk menyukseskan program Gratieks yang dapat memajukan perekonomian Indonesia khususnya NTT.
“Timor Tengah Utara ini, kalau saya lihat datanya, menyumbang angka ekspor ke Timor Leste, karena letaknya strategis, bisa ekspor melalui PLBN Wini dan Motaain, dan ini sangat potensial, harus dimanfaatkan. Karantina memegang peran aktif dalam menjaga keamanan komoditas yang akan diekspor dan harus membantu, melayani masyarakat yang akan melakukan ekspor, sehingga dapat tercapai tujuan Gratieks.”pungkasnya.
Baca Juga: DBD Mulai Mengancam, Warga Diminta Waspada dan Menerapkan 3M
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesia Ery Tomalagi, mengatakan perhatian pemerintah sangat besar dan sangat tinggi terkait dengan upaya peningkatan produksi pertanian.
Banyak bantuan yang telah disalurkan termasuk kredit usaha rakyat (KUR).