VICTORY NEWS TTU - Terminal Antar Batas Lintas Negara (ALBN) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang menghabiskan dana ratusan miliaran rupiah, mangkrak dan ditumbuhi ilalang.
Bangunan megah tak bertuan itu dibangun pada tahun 2013 pada luas lahan kurang lebih 4.100m2, yang disediakan Pemerintah Kabupaten TTU kepada Balai Transportasi Darat Kementrian Perhubungan RI.
Padahal, tujuan pembangunan ALBN sebagai penghubung lintas darat antar Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste, yakni Sabuk Merah Dili, Batugede, Motaain Wini-Kota Kefamenanu dan Kota Kupang.
Ironisnya, ratusan miliar uang rakyat yang digunakan untuk membangun terminal tersebut harus mubasir, karena belum dilakukan proses hibah tanah kepada Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Warga Penerima Program Tekun Melayani Plus, Segera Tempati Rumah Baru
Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Victor Emanuel Manbait, kepada victorynews.id, Minggu (30/1/2022), mengatakan desain bangunan tersebut terlihat megah. Ada bangunan induk, terdiri dari loket, menara pengawas dan 24 ruangan lapak.
Pada bagian Selatan dibangun dua bangunan kantor dilengkapi gudang. Bagian Utara di bangun mes karyawan dengan dua bangunan los, serta 3 pangkalan bus dan area parkir bus, serta memiliki 4 pintu masuk di bagian Timur dan dua pintu di bagian Barat.
Tak hanya itu, ada juga fasilitas penunjang operasional yang dibangun Pemerintah Kabupaten TTU menggunakan APBD TTU selama dua tahun anggaran yakni 2015 dan 2016.
Baca Juga: Kemendikbudristek dan Yabiku Gelar Festival Takanab dan Fashion Show
"Tidak hanya dana APBD, DAK dan DAU juga digunakan untuk bangun jalan hotmix kurang lebih 3 kilometer, menuju Terminal ALBN," beber Victor.
Ia menambahkan, bangunan tersebut juga telah dilengkapi fasilitas listrik dan air bersih berupa sumur bor, dengan energi listrik solar cell.
"Kita minta pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini, karena tidak sedikit uang rakyat yang digunakan untuk membangun fasilitas ini," tandasnya.***