VICTORY NEWS TTU - Kehadiran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan sangat membantu Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam memantau arus manusia dan barang dari negara tetangga Timor Leste.
Selain itu, hadirnya PLBN Napan juga meningkatkan rasa bangga masyarakat yang ada di wilayah batas dan menjadi penanda bahwa mereka juga merupakan bagian dari NKRI.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Akan Meresmikan PLBN Napan Oktober Mendatang
Hal itu diungkap Bupati TTU, Juandi David, dalam Rapat Koordinasi bersama Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia, dalam rangka monitoring hasil pembangunan PLBN Terpadu Napan, Rabu (7/9/2022) di Aula Rapat Lantai II Kantor Bupati TTU.
"Kami bersyukur bahwa dalam era kepemimpinan Bapak Jokowi, masyarakat yang hidup di wilayah perbatasan negara, termasuk kabupaten TTU, mendapat perhatian yang cukup baik. Berbagai sarana pembangunan telah bangun. Di TTU kami mendapat dua PLBN," ungkap Juandi.
Baca Juga: Bupati Juandi Jemput Langsung Jenazah Korban Kecelakaan Perahu Motor di Bandara El Tari
Menurut Juandi, selain bangunan PLBN yang megah dan indah, masyarakat perbatasan juga mendapat berkat berupa jalan sabuk merah.
Untuk wilayah Kabupaten TTU, saat ini telah dan sedang dibangun jalan sabuk merah sepanjang kurang lebih 59 kilometer.
Baca Juga: Kajari TTU: Kejaksaan Bukan Semata Tempat Produksi Terdakwa
Pembangunan tersebut selain berdampak pada lancarnya arus transportasi, juga meningkatnya pendapatan masyarakat, karena hasil pertanian mereka semakin mudah dipasarkan.
"Kami menitipkan harapan masyarakat TTU, kalau boleh disepanjang perjalanan sabuk merah ini, karena jarak tempuh yang demikian panjang, agar kiranya dapat dibangun rest area atau tempat peristirahatan bagi para pengendara,"pinta Bupati Juandi.
Baca Juga: Pengemudi di Kota Kefamenanu Gelar Aksi Mogok Serentak Akibat Kenaikan Harga BBM
Ia menjelaskan, keberadaan rest area selain bertujuan untuk meminimalkan resiko kecelakaan, juga untuk menarik para pelintas baik dalam maupun luar negeri untuk menikmati spot-spot menarik yang ada di sepanjang jalan sabuk merah.
Masyarakat juga dapat memasarkan produk-produk lokalnya pada tempat-tempat persinggahan tersebut.***