VICTORY NEWS TTU - Kebijakan Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menuai pengeluhan dari berbagai kalangan masyarakat.
Marselina, 39, seorang ibu rumah tangga di Kota Kefamenanu, mengaku kecewa dengan kebijakan kenaikan BBM yang diambil oleh Pemerintah saat ini.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Melambung, SPBU Serentak Berlakukan Harga Baru
Pasalnya, masyarakat yang baru saja sedikit bebas dari himpitan pandemi covid-19, harus kembali menghadapi masalah kenaikan BBM.
"Kalau harga BBM naik, pasti semua harga pasar ikut naik, terutama harga sembako. Belum lagi biaya-biaya lain seperti biaya listrik dan air yang nanti ikut naik,"ungkapnya ketika diwawancarai Minggu, (4/9/2022) di Kefamenanu.
Menurut Marselina, Pemerintah seharusnya mengambil kebijakan yang dapat mendukung masyarakat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19, bukannya malah menaikkan harga BBM.
Pengeluhan senada juga disampaikan Yeri, 28, seorang sopir angkot. Menurutnya, kenaikan harga BBM jelas akan sangat berdampak bagi sektor usaha jasa transportasi.
Baca Juga: DPRD Beri Tanggapan Tegas Terhadap Tuntutan GMNI Kefamenanu
Hingga saat ini, belum ada kebijakan kenaikan tarif angkot untuk wilayah Kota Kefamenanu. Padahal, wacana kenaikan BBM telah ada sejak beberapa pekan lalu.
Ia berharap, Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dapat segera mengambil langkah menaikkan tarif angkot sehingga ada keseimbangan antara harga BBM dan tarif angkot.
Baca Juga: Gelar Demonstrasi, Ini Aspirasi Yang Diusung GMNI
Sementara, Elis, 40, seorang pedagang sayur di Pasar Baru Kefamenanu, mengatakan kenaikan harga BBM akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat kecil sepertinya.
Jika harga BBM semakin tinggi, maka ia dan masyarakat kecil lainnya jelas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena semuanya mengalami kenaikan harga.